Aku rindu masa itu. Masa dimana kamu juga merindukan masa itu. Aku rindu , bukan pada masa itu. Tapi rindu padamu masa itu.
Kau tampak terlihat segitu semangat menghampiriku walau hanya lewat sebuah chating. Kau nampak terlihat sehat dan bergegas menyapa tujuanmu. Kukira , kau akan tampak seperti itu hingga kapan saja. Kau mengerti betapa bahagianya aku dulu? Walaupun pasti ada kesedihan. Aku sangat bahagia , hampir setiap waktu kau hampiri menyapaku. Aku tau kau rindu padaku setiap hari. Akupun juga. Saat itu hatimu lembut walaupun kau memiliki sifat keras. Saat itu kau mudah mengalah. Aku yang selalu tidak mau kalah. Dulu, kau sedikit seperti manusia yang dapat mengertiku, peka. Kau sedikit mudah untuk mengertiku. Kau tau bagaimana rasaku? Aku sangat senang . Bahagia .
Tetapi , waktu semakin lama semakin berubah. Begitu juga denganmu . Kamu semakin berubah padaku. Aku mengerti semua ini salahku , aku yang tidak bisa memaklumi segala waktumu. Kamu yang kini semakin dewasa , waktumu semakin tersita. Sehingga waktu denganku , ya seperti itulah. Wajahmu tak terlihat sehat. Tapi kamu masih dengan semangat untuk menyapaku. Aku bahagia? Iya . Tetapi sialnya , seiring waktu sifat aslimu pun semakin terlihat . Kau yang begitu keras , tidak mau mengalah , dan ya sulit mengerti perasaanku. Aku senang sekali saat seseorang bisa mengerti perasaanku. Sangat senang. Tapi, kurasa kamu bukan orang yang bisa mengerti perasaanku.
Aku rindu denganmu , dengan waktumu . Aku benci dengan diriku sendiri sebab tak bisa menerima keadaan ini. Seharusnya aku sadar , semakin kamu dewasa . Semakin pula kamu berubah. Seharusnya aku tak menceritakan keluh kesahku padamu , aku mengerti apa yng akan kamu lakukan. Kau akan menyalahkanku dan memarahiku.
Aku sudah biasa memendam rasa. Akupun sudah bisa menerima segala kekuranganmu . Aku sudah bisa bersabar.
Tetapi ? Salahkah suatu saat aku merajuk padamu ? Salahkah suatu saat aku marah padamu ? Meminta waktu yang sedikit lagi padamu ? Katakan! Bila memang salah , aku tak akan memintanya lagi. Bila memang tak salah , tak usah menyalahkanku, tak usah memarahiku, bila memang tak salah , beri itu padaku.
Hahaha aku tak berani berbicara itu padamu, aku tau aku selalu mengekangmu . Menuntut ini itu padamu. Aku tau kadang kau sedikit benci padaku. Maafkan aku . Kamu tau yang diatas itu apa? Itu adalah pembicaraan yang selalu ada di otak dan hatiku setiap detik.
Aku tau kamu sedang sibuk. Kamu tidak bisa meninggalkan itu semua kan?.
Kamu semakin dewasa ya , maafkan aku yang telah mengganggu waktumu. Maafkan aku yang belum dewasa ini. Aku selalu minta waktu padamu. Maaf.
Rasanya ingin sekali tidak mengganggumu, aku ingin agar kamu bisa leluasa dan bisa menyapaku sesuka kaumau. Aku tidak memaksa . Aku tau , biaya sapa (kuota) tak sebegitu mahal . Tapi , aku tau waktumu sangat mahal. Akupun tak bisa membelinya.
Aku tak mengerti ini salahku apa salahmu. Maafkan aku yang selalu marah padamu.
Insyaallah aku akan tidak mengganggumu lagi. Walaupun kamu tidak bisa menjadi kamu yang dulu. Aku sedikit memperbolehkan.
Aku rindu kamu yang mengerti segala ttgku.
Rindu sekaliii.
